JAKARTA - Arus wisatawan menuju Pulau Dewata melalui jalur udara menunjukkan tren meningkat.
Periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 mencatatkan lonjakan signifikan jumlah penumpang. Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani lebih dari 82 ribu penumpang per hari.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode Nataru sebelumnya yang tercatat sekitar 81.500 orang per hari. Peningkatan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat berlibur ke Bali. Kesadaran akan keamanan dan kenyamanan penerbangan turut mendorong kepercayaan penumpang.
Maskapai pun menyiapkan tambahan penerbangan untuk memenuhi permintaan. Langkah ini diambil agar keterisian penumpang tetap optimal. Penumpang pun mendapatkan alternatif jadwal yang lebih fleksibel.
Kapasitas dan Penerbangan Tambahan
Maskapai penerbangan menyesuaikan kapasitas seiring permintaan melonjak. Extra flight diberikan terutama pada rute padat Jakarta–Denpasar. Ketersediaan penerbangan ekstra ini memastikan layanan tetap lancar dan aman bagi penumpang.
Tingkat keterisian pada rute Jakarta–Denpasar mencapai 94% secara rata-rata. Kelas bisnis tercatat terisi 83%, sementara kelas ekonomi hampir penuh dengan 94%. Maskapai pun merealisasikan 71 penerbangan tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Penerbangan tambahan ini diterbitkan melalui izin khusus dari Ditjen Perhubungan Udara. Sebanyak 285 izin extra flight dikeluarkan pada periode 18–29 Desember 2025. Dari total tersebut, 267 penerbangan telah berhasil dilaksanakan.
Aktivitas Bandara dan Jumlah Penerbangan
Pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai meningkat signifikan. Rata-rata pergerakan harian mencapai 467 penerbangan, naik lebih dari 10% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Secara kumulatif, sejak 18 hingga 28 Desember, total pergerakan mencapai 4.787 penerbangan.
Jumlah penumpang kumulatif mencapai 768.949 orang dalam periode tersebut. Data ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan momen liburan akhir tahun. Bandara pun tetap mengutamakan pelayanan agar aktivitas tetap lancar dan tertib.
Pihak otoritas terus memantau setiap penerbangan tambahan. Pemeriksaan di area apron dan prosedur keamanan dijalankan secara ketat. Hal ini memastikan seluruh penerbangan berjalan sesuai standar keselamatan.
Faktor Cuaca dan Keselamatan Penerbangan
Kunjungan wisatawan ke Bali dipengaruhi faktor cuaca dan curah hujan tinggi. Namun pihak otoritas menegaskan kondisi ini tidak mengganggu keselamatan penerbangan. Aspek keamanan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama.
Ramp check dan pengawasan tarif dilakukan untuk menjaga kualitas layanan. Penumpang tetap dapat mengandalkan prosedur keselamatan yang ketat. Keselamatan tetap diutamakan meski permintaan penerbangan meningkat tajam.
Cuaca menjadi salah satu faktor yang terus dimonitor. Informasi cuaca diperbarui setiap saat agar maskapai dapat menyesuaikan jadwal. Kesiapsiagaan ini menjadi bagian dari manajemen risiko operasional bandara.
Optimisme Layanan Transportasi Udara
Kemenhub optimistis layanan angkutan udara tetap berjalan lancar hingga akhir liburan. Penambahan penerbangan dan pemantauan intensif menjadi strategi utama. Upaya ini memastikan penumpang menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman.
Maskapai dan bandara berkoordinasi agar kapasitas optimal. Antrean dan keterlambatan dapat diminimalkan dengan pengaturan jadwal yang efisien. Seluruh pihak fokus pada kelancaran dan kualitas layanan penerbangan.
Ke depan, pemerintah berharap tren positif ini dapat berlanjut. Momen liburan menjadi kesempatan untuk menunjukkan kesiapan transportasi udara. Dukungan infrastruktur dan pelayanan prima diharapkan terus meningkatkan kepercayaan penumpang.